Kamis, 19 April 2012

what the f*ck real vacation?!

Nama : Ayi
Umur: 17 th
Hobbi : baru mau nulis
keterangan : untuk paragraf pertama, kalimat pertama (copas), untuk nama2 pemain (copas), alur cerita: buatan sendiri
*mohon jangan hina judul saya, sejujurnya cerita ini sy buat tanpa judul.

Harry : baik, penyayang, murah hati, dan cerdas
Rika   : agak oon, lelet, polos.
Edo    : Ria, pembenci
Alya   : baik hati, cerdas, dan bijak
Nina   : Cerewet, gampang emosi
Rene   : Sombong, jahat, genit
Cherly : pendiam, polos, pemendam

PART 1 :

Di hari yang cerah di sebuah cafe ada 5 orang anak, yang sedang merencanakan liburan kelulusan mereka. 5 anak tersebut ialah Rika, Harry, Nina, Alya, , Edo. Seraya menunggu pesanan, mereka kemudian serius membahasnya kembali. Harry salah satu dari mereka yang sangat tidak sabar dengan rencana ini, mulai membuka bicara.

Harry : eh, teman-teman. Jadi kita Liburannya kemana nih?
Rika   : ke BALII!!! (sambil memukul meja dengan semangat)
Harry : Buseeeet -_____- disini doang kali. Memangnya kamu punya cukup duit?
Nina   : iya nih si Rika, lebay tau!
Rika   : kan di sana keren tauuuuu.
Nina  : iya, tau. Di sana memang keren. Trus, kamu disana mau ngapain? Berjemur di pantai ala2 bule gitu? Hahaha.. (tertawa brsama Harry)
Rika    : tapi kan… (belum selesai melanjutkan dipotong oleh Nina)
Nina   : eitsss… serius nih. Rik, rik, kamu mau jadi jemuran di Bali?! *serius* (tertawa kecil)
Rika   : jemuran?? (masih bingung)
Edo   : kalian kenapa sih? Ngga ada salahnya kan kalau Rika sebut Bali sebagai salah satu zone travelling kita. Secara mungkin juga banyak orang2 yang milih untuk long weekend disana.
Nina   : tapi kan kita.. (belum selsai melanjutkan dipotong oleh Edo)
Edo    : OH… I SEE!!! Aku mengerti dengan keadaan kalian. Yaa, tapi bagi aku sih ke Bali, aku mampu lah! Hahhaha… (tertawa sombong)..

*Rika dan Harry pun saling berpandangan* *Rika yang duduk diantara Rika dan Harry pun terlihat bingung dengan pandangan itu*
Alya  :SO? Where we going? (alya angkat bicara) *menutup buku fiksi yang ia baca dari tadi, dan melepas kacamatanya*
Rika   : eh.. tunggu, tunggu! Kemarin ada yang dapat broadcastnya Rene gak?
*Nina dan Edo menggelengkan kepala*
Alya   : hm… nggak
Harry  : nggak! Kenapa emang?
Rika    : nih baca. (sambil membuka BBnya) dia menawarkan Villa nya di puncak buat liburan kelulusan thun ini dengan harga diskon kepada siapapun yang cepat! Trus aku reply, PING!! PING!! Aku mau, soalnya temen2 aku belum dapat tempat buat liburan. Hehe, Jadi gimana?
*Harry, Nina, Edo, dan Alya pun diam tak berucap mendengar pengakuan Rika barusan*
Nina    : RIKAA!!! where you put your brain?
Rika    : apa yah? (tanya Rika tidak mengerti)
Alya    : trus, rene bales gak? (tanya alya meyakinkan)!
Rika   : ehm.. ngga cuman diread!
Alya   : hm.. SELAMAT! (jawab Alya meremehkan)
Rika   : Tapi, tadi pagi dia bales. Baca saja sendiri. (sambil menunjuk kearah BBnya yg dipegang oleh Harry)
Harry  : “ya udah. Tapi aku ikut gak? Ikut dong J secara mungkin aku yang punya Villa. Hehe.. jadi, rencananya kalian kapan?” (lalu Harry terdiam sambil melihat kearah teman-temannya)
Edo    : IH… (jijik edo mendengar ucapan Rene yang ditirukan oleh Harry seraya membalikkan badannya)
Nani   : Diskon.. Di puncak.. graduation party.. *muka datar, pandangan kosong* (dengan suara penuh haru)
Edo      : Bareng Rene! *menoleh* (sambung Edo melengkapi penderitaan yang dirasakan Nina)
Alya     : Hari Kamis 14 juni nginap 3 hari. Ngumpul di basecamp jam 5 sore. OKE? (seru Alya dengan lengkap menentukan jadwal liburan)
Harry: Okee…!
Rika   : YEY!! (seru Rika yang sangat gembira)

            Harry, Alya, dan Rika setuju dengan tawaran liburan oleh Rene yang sangat menghemat dan menyenangkan itu.  Beda halnya dengan Edo dan Nina, yang memiliki kesan musuh dengan Rene. Edo merupakan salah satu atlit basket terbaik di sekolah mereka, dan pernah menjalin asmara dengan Rene ketika kelas 2 semester akhir.  Dan hubungan itu tiba-tiba kandas setelah Rene memutuskan Edo pada minggu kedua mereka berpacaran, karena Rene sudah mendapat yang terbaik dari Edo. Sedangkan Nina, pernah kalah dalam ajang putri sejagad di sekolah ketika Rene masih menjadi murid baru, hasil penjurian menyatakan bahwa Rene lebih seksi dibandingkan Nina yang merupakan ketua tim cheers dan sangat familiar pada saat itu.

Alya   : Edo? Nina? (sambil memasang wajah2 meyakinkan)  
*Edo dan Nina masih terdiam bingung dengan wajah setengah niat*
Alya  : oh, iya. Aku punya kenalan rental mobil, gimana? Aku pesen sekarang aja? Karena kalau pas deket2 hari H takutnya nanti kita gak bakal dapat mobil yang bagus, soalnya sudah keburu dipesan sama orang lain. Lagian ini musim liburan loh!
Harry  : oh, yaudah pesan aja. Nanti biayanya gimana kita gabung aja kali yah?
Edo     : OKE aku ikut! Demi kalian! Tapi jangan pernah ngungkit2 masa lalu, oke! Plis!
Nina    : aku juga, jangan pernah beda2in body aku dengan dia.
Rika     : tenang Nin’, kamu kok yang paling seksi. Aku jujur kok! (memasang wajah malaikat)
Harry   : oke guys, semuanya udah FIX. Tapi ehm.. kalau aku ngajak Cherly boleh kan?
Alya   : Cherly? Anak kelas 2 IPA itu yah? Yang digosipin pacaran sama kamu itu? (tanya Alya menggoda)
Harry    : Al, jangan percaya dengan gossip! Aku cuman…mau ngajak dia aja! Soalnya… dia lagi… bingung mau liburan kemana! Jadi, yah… gak ada salahnya kalau aku mengajak! Hehe Iya kan? (alasan Harry meyakinkan teman2nya dengan suara tertbatah-batah).
Nina & Alya; hm.. Huh! (sepertinya mereka tau maksud Harry)
Rika   : haaa Harry, hehehe (pura2 tau) emang kenapa yah? (lelet kumat)
Harry,Nina,Edo&Alya: HUH!!! (kearah Rika)
Edo: dasar Oon!
Setalah perbincangan selesai, akhirnya seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka.

PART 2:

            Satu persatu siswa kelas 1 dan 2 yang sedang mengikuti ekskul hingga sore mulai kembali ke rumah masing2! Beberapa siswa kelas 3 yang telah dinyatakan sebagai alumni masih sering nongkrong di daerah sekolah dan juga sedang ngumpul dan merencanakan liburan mereka. Suasana di ruang Basecamp, hanya ada Nina, Alya, dan Rika yang datang lebih awal, Harry sedang di jalan menjemput Cherly sedangkan Edo mengantar ibunya shopping terlebih dahulu lalu ke sekolah.

Nina  : halo!  harry? Pada kemana sih? Ngaret banget tau ngga! (keluh Nina menelpon harry, sambil mondar mandir), Ini udah jam 5 teng, trus berangkatnya mau jam berapa? … ya udah! Cepat! Awas kamu yah! (dengan kasar mematikan hp dan masih berdiri tegak di depan pintu basecamp)
            Alya dan Rika hanya terdiam pula melihat kepanikan Nina, entah mengapa Nina begitu gelisah, seperti anak ayam yang kehilangan induknya
Rika  : Nin, kenapa sih gelisah gitu? Kan mereka pasti datang, cuman telat doang! Kok kayak takut ketinggalan kereta gitu yah? Hehe (sambil menoleh ke Alya) *Nina tidak memperdulikan*
Alya  : Nin, kok pucat gitu? Kenapa? Matahari udah terbenam yah? Trus lampu sekolah udah pada nyala yah?! Artinya sekolah udah mulai sepi dong! Hihi (goda Alya)
Nina   : Ahh.. Rese’!
Selang waktu 10 menit
Nina   : EDO!! (teriak Nina, melihat edo)

Dari ujung koridor sekolah tampak Edo berjalan santai membawa tas ransel barunya, terang saja, label merek dengan harganya sengaja tergantung dan belum terlepas.
Edo   : Harry mana? Kok cuman kalian? (tanya Edo)
Nina  : Ada yang mau pamer nih! (sindir Nina)
Rika  : Harry masih di jalan kena macet, soalnya habis jemput cherly!
Dari arah yang berlawanan muncul Harry dan Cherly dan menyapa mereka.
Harry : hai, baru datang juga? (tanya nya kepad Edo)
Edo    : Yoi, hai cher! (seru Edo ke Cherly) *cherly hanya membalasnya dengan senyuman lalu menunduk* *lalu Edo menaikkan alisnya heran*
Nina   : yaudah, semuanya udah lengkap kan? Ayo berangkat!
Rika&Alya   : Yuk!

Matahari belum hilang betul, mereka berenam beranjak keluar sekolah dan menuju ke parkiran sekolah . Di situlah Alya memarkirkan mobil yang ia rentalkan, tak lama kemudian dari kejauhan

Rene  : HEY.. tega yah! Kalian lupa kalau nginap di Villa aku? Hihi (Rene dari kejauhan)
*semuanya berbalik kearah Rene*
Rika   : oh.. iya!! (menepuk kepalanya) *edo dan nina memasang tampang kecewa*
Harry : sory Ren’ aku kira kamu udah di sana duluan..
Rene : iya, aku ngerti kok! Hai semuanya… dan kamu (sambil menunjuk Cherly) *memasang tampang agak bingung*
Harry : Cherly! Kelas 2 IPA, aku yang mengajaknya! (jawab Harry) *cherly hanya bisa membisu dan tertunduk*
Alya  : LETS HOLIDAY GUYS!! (ajak Alya memecah keheningan yang ada, lalu mereka meninggalkan sekolah menuju ke puncak.

PART 3:
            Perjalanan dari ibu kota ke puncak memakan waktu 2 jam. Sangat jauh dari yang mereka duga, jalan yang mereka lewati dikelilingi hutan nan gelap yang membuat Nina memilih kembali ke Jakarta, namun hal tersebut tidak sampai terjadi. Akhirnya, mereka mendapatkan sebuah Villa minimalis yang berhadapan langsung dengan indahnya pemandangan kota Jakarta dari atas. Suatu moment yang sangat luar biasa.

Alya  : So beautiful.  (Alya terkagum)
Rika  : dingiin! (sambung Rika dengan menggunakan jaket tebalnya)
Rene  : Gimana? Keren kan? Suasananya romantis dan strategis pula. Tapi sayang banget, soalnya ntar lagi Villa ini bakal dijual dengan pengusaha kaya, ya taulah, ayah saya kan banyak punya kenalan orang2 mapan gitu. Hahaha…
Rika   : Wow! Hebat yah! (Rika memberi pujian) *sementara rene hanya menaikkan alis*
Edo   : oh, Gitu yah? Kalo gitu aku musti nelpon ayah nih, supaya gak usah beli Villa ini. kasian sama orang yang gak bisa rasain suasana romantis kayak gini. (sindir Edo) *dengan pandangan sinis ke Rene, sedangkan Nina setengah mati menahan tawanya akibat sindiran itu*

            dengan pernyataan Edo barusan, sepertinya membuat Rene menjadi panas, dan hanya bisa diam. Karena berhasil mematikan guyonan Rene, Edo pun dengan santai masuk ke dalam Villa itu. Di dalam Villa, perabotan di dalamnya sangat rapi dan bersih orang suruhan Rene sudah membersihkan tempat ini sebelum kedatangan mereka.
Rene   : kamar cewe ada 2, smuanya di atas, kamar cwo cuman 1 adanya cuman di bawah. Oke
Harry  : oke! Ini sudah lebih dari yang kita perkirakan. Perfect! Thanks yah Ren’!
Rene   : anything for you! (goda Rene terhadap Harry )
*tatapan Harry terhadap Rene hampir lebih dari 10 detik*
Cherly  : Aku harus naik! (lewat Cherly) *membuyarkan pandangan keduannya*
Rene   : kalian berdua, pacaran yah? (tanya Rene’ berbisik, setelah Cherly menjauh)
Harry  : hm.. gak! Cuman deket! (ulas Harry)
Rene   : Oh.. hehe guys! Habis ini, smuanya pada ke depan yah kita bakal barbeque-an! Udah disiapin di luar!
Rika   : Keren!! (skali lagi Rika memuji kebaikan Rene’)
Alya   : hm.. kita bakal kenyang nih! Welcome fat!

            Setelah mereka berkumpul di depan rumah, dengan pemandangan yang begitu luar biasa, asap barbeque telah mengudara dengan embun malam. Tak terlihat Cherly di antara kerumunan itu. Ibu Darsih, seorang Ibu berumur sekitar 50th yang bertugas mengurus Villa ini masih memiliki hubungan keluarga dengan Rene. Beliau pun mengeluarkan beberapa potong daging untuk dipanggang!
Ibu Darsih  : gimana hasil kelulusannya? Lulus smua gak?
Rika    : Lulus dong bu! Hehe
Nina  : kalo ngga lulus sih, mana mungkin kamu ada di sini, secara mungkin kamu kan anak rumahan :p (ejek nina)
Rika    : ahh, ngga juga kali, aku biasa hangout bareng mami sama papi! Artinya kan aku bukan anak yang di rumah doang :p
*Edo dan Nina saling berhadapan lalu menertawakan kalimat Rika tadi*
Alya    : Harry, Cherly mana?
Harry   : Ntar dia bakal turun kok! (harry juga baru menyadari di sekitarnya Cherly tidak ada)
Rene   : aku tadi ngomong sama Cherly dia bilang, katanya dia gak mau turun, gak enak badan! (sambung Rene)
Nina    : gak enak badan? Trus ngapain liburan? (seru Nina)
Alya    : perasaan tadi dia sehat loh!
Rene   : eh, Har’ denger2 nilai kelulusan kamu tinggi banget yah? Keren! (seraya menahan tangan Harry yang baru saja ingin beranjak memanggil Cherly) Kamu itu gak cuman modal tampan doang yah, udah keren, gaul, tampan, cerdas pula! (puji rene terhadap Harry, yang sebenarnya ingin menyindir Edo).

Harry  : ehm.. Ren’ sebentar yah! Aku musti liat Cherly dulu!
Rene   : dia bakal ga apa2 kok! Tenang aja! (sambil menahan tangan Harry yang kedua kalinya)
*Edo dan Nina pun merasa bahwa sikap Rene sangat berlebihan dan memaksa*
Harry  : ngga Ren’ dia itu tanggung jawab aku di sini.
Rene   : ngga usah, biar Ibu darsih yang ngurusin dia, iyakan bu! (lagi2 Rene menahan Harry)
*melihat tindakan Rene, Nina pun terpancing emosi*
Nina  : HEH!! Sadar ngga sih! Gak punya Malu banget nahan cowo yang buka siapa2nya! (berdiri lalu menunjuk kearah Rene) *sementara Rika dan Edo menahan Nina untuk tdk menghampiri Rene, sementara Alya yg merasa ragu akan pernyataan Rene, akhirnya memutuskan untuk menemui Cherly di kamar*

Rene   : So? Masalah buat kamu?
Nina   : dasar perempuaaan…. (belum selesai makian yang dilontarkan Nina) *dipegang erat oleh Rika*
Rene   : Apa?? Perempuan apa? Sebut aja! Tampaknya yang punya kekurangan itu kamu  (tantang Rene)
Nina    : APA?! (Nina sempat melangkah jauh dan hampir menjambak rambut Rene)
Harry  : SUDAH!! Kalian kenapa sih?! (bentak Harry)
Edo    : udah Nin’ percuma! Posisi kita ada di kandangnya dia, yang namanya ayam yaa.. beraninya cuman dalam kandang doang! (sindir sinis edo kepada Rene)
Harry   : SUDAH EDO!! (harry pun akhirnya membentak Edo, sahabatnya)
Edo    : kamu kenapa sih? Asal kamu tau yah, dia itu mau dekatin kamu doang! Dan aku rasa, Cherly emang sakit. Sakit hati.
            Edo meninggalkan kerumunan, lalu masuk dan membanting pintu Villa. disusul oleh Nina dan Rika, kemudian tak lama setelah itu harry juga ikut masuk ke dalam Villa, meninggalkan rene di luar bersama Ibu Darsih yang terkejut dengan peristiwa tadi.

PART 4:

Cherly   : aku tahu kak! Aku sangat lancang untuk ikut bergabung dengan kakak2! Tapi sikap kak Harry yang membuka harapan bagi Aku, membuat ku benar2 ingin ikut!
Alya      : apa benar kamu menyukainya?
Cherly    : sangaat kak!! Entah bagaimana kuutarakan dengan kata-kata! L tapi, rasa ini benar2 membuatku bimbang ketika tatapan kak Harry terhadap kak Rene sangat lama.
Alya      : kamu jangan berpikiran seperti itu. Seharusnya kamu sudah mampu mengetahui perasaan Harry ketika ia mengajakmu ikut liburan ini.
Cherly    : Kak harry hanya menawarkan begitu saja.
(Alya hanya tersenyum kecil dengan jawaban Cherly, lalu Cherly membalas dengan senyuman. Setidaknya Cherly sudah merasa agak baikan dari sebelumnya)

Harry   : ada sesuatu yang memang akan kunyatakan malam ini Cherly.
*Cherly terkejut akan keberadaan Harry di depan pintu kamar*
Alya    : aku segera kembali ketika mendengar kabar yang baik. Bye (bisik Alya kepada Cherly) *tak sempat Cherly menahannya, Alya pun berlalu keluar kamar*
Harry    : maafkan sikap Rene yang membuatmu cemburu! Maafkan sikapku yang membuatmu bimbang, maafkan keadaan ini yang membuatmu sedih!
Cherly    : kak Harry.. aa.. aaku.. (seru Cherly tertatih)
Harry    : Aku sayang sama kamu.. itu aja!
Cherly   : aa… hm…! *Cherly masih bingung dan entah ingin berkata apa*
Harry    : kamu tau kenapa senyuman mampu bahagiakan orang lain yang melihatnya?
Cherly   : kenapa?
Harry    : Karena Tuhan menciptakan lekukan garis indah nan tulus di bibir seorang hawa! J akulah salah seorang kaum adam yang diberikan kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan itu.
*tampak Rika, Nina, dan edo mengintip dari balik pintu kamar*
Harry     : Kita pulang malam ini. (tegas Harry)

            Keputusan Harry untuk meninggalkan Villa itu tepat pada pukul 9 malam! Dan disetujui dengan teman-teman yang lain. Rene pun merasa sangat dibuang! Ia sudah berkali-kali meminta maaf kepada Harry namun tidak diperdulikan.
Ibu Darsih: Non jangan gitu atuh! Rusak semua perabotnya!
Rene    : Mereka semua bodoh bu’! Mereka semua gak tau diri! Aku udah berbaik hati bu! Cuman gini balesannya! HUH! Aku sumpahin kalian celaka diperjalanan! (sambil menendang kursi)
Ibu Darsih : astagfirullah Non! Sudah jangan Emosi!

*setelah barang2 sudah di atas mobil Edo dan Nina pun keluar paling akhir*
Nina  : bu Darsih, serius gak mau ikut sama kita? Hati2 loh bu’! nanti ibu seperti kursi itu loh! (sambil menunjuk kursi yang sudah ditendang Rene)
Edo    : Hahahaha…. Mari bu!! (pamit Edo)
*Rene dan Ibu darsih saling bertatapan dengan wajah ibu darsih yang sangat cemas*

            Harry dan Cherly jadian, setelah dari puncak mereka melewati hutan yang gelap itu lagi, khawatir akan ketakutan Nina, si Edo pun menawarkan pundaknya! Dan akhirnya di tengah perjalanan Edo menyatakan cintanya kepada Nina.Nina pun tersanjung, akhirnya mereka berdua juga jadian. Hanya selisih berapa menit! Dan Akhir cerita mereka pulang ke rumah masing2 dan tepat hari minggu pagi, mereka berangkat ke BALI untuk merayakan liburan yang sebenarnya, dan keberangkatan mereka berenam disponsori oleh Edo. This is a real vacation!






 ~THE END~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar